Kesehatan – Jika mengganggap anak-anak adalah makhluk yang ceria, Anda sepertinya salah. Sama seperti orang dewasa, anak-anak ternyata bisa mengalami kekecewaan dan ketakutan yang bisa berujung pada kondisi stres.
Beth Block, seorang terapis pernikahan asal Austin, Texas, Amerika Serikat, menyebut bahwa segala sesuatu yang sulit untuk dikontrol bisa mengakibatkan stres. Ini juga yang dialami oleh anak-anak.
“Situasi apa pun yang tidak bisa dikontrol dapat memicu kecemasan dan stres. Anak-anak memiliki banyak hal yang tidak dapat mereka kontrol, seperti waktu makan, waktu tidur, dan waktu bermain,” ujar Block, dilansir Real Simple.
Sementara itu, menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter mengatakan, tanda-tanda anak mulai stres adalah ketika mereka mengalami perubahan perilaku menjadi negatif dan agresif dan perubahan pola makan, sering mengompol, sering mimpi buruk, dan mengalami gangguan pencernaan.
Tips atasi stres pada anak
Lalu, bagaimana cara menghindarkan anak-anak dari masalah stres? Ajarkan anak Anda teknik menenangkan diri yang sederhana. Itu akan membantu mereka kembali santai. Ini enam cara yang bisa membuat anak-anak terhindar dari stres:
-
Meditasi
Jika Anda suka meditasi, coba bantu anak Anda mengusir stres dengan mengajaknya melakukan hal tersebut. Hal ini cocok dilakukan saat anak-anak sedang dalam kemarahan atau kecemasan. Bisa juga ketika anak-anak mulai merasa kewalahan akan aktivitas hariannya.
-
Tarik napas yang dalam
Seperti kata Susan Biali, penulis “Live a Life You Love”, mengambil napas yang dalam mengirimkan sinyal yang sangat jelas ke sistem saraf yang akhirnya memicu relaksasi. Jantung berdetak lebih lambat, tekanan darah turun, dan otot menjadi tidak tegang.
Cara ini bisa digunakan ketika anak-anak hendak menjalani ujian di sekolah, sebelum mengerjakan pekerjaan rumah yang sulit, atau memang ketika dia membutuhkan “istirahat otak”. Namun, hal ini dilakukan paling tepat ketika mereka hendak tidur.
-
Mendengarkan musik
Ajaklah anak Anda untuk mendengarkan musik. Penelitian menunjukkan bahwa musik yang menenangkan bisa menurunkan detak jantung, tekanan darah, dan tingkat hormon stres. Selain itu, musik juga bisa membuat suasana hati menjadi lebih lembut.
Orang tua yang bisa memainkan alat musik menjadi nilai tambah. Mainkan musik di depan anak-anak Anda yang sedang stres. Lori Lite, seorang ahli manajemen stres pada anak, percaya bahwa musik memiliki efek positif pada tubuh dan pikiran.
Jika Anda orang tua yang tidak bisa memainkan alat musik, jangan khawatir, setel playlist musik yang ada di ponsel Anda atau lewat streaming aplikasi musik. Berikan kepada anak Anda. Biasanya, musik klasik yang tenang lebih bisa membantu.
-
Memvisualisasikan perasaan
Menurut Block, memvisualisasikan stres walaupun bersifat imajiner, dapat membantu anak-anak mengelola perasaan itu dan membuat pikiran mereka menjadi positif.
Lite mengajarkan, bermain meniup gelembung udara adalah cara yang bagus untuk anak-anak memvisualisasikan emosi, terutama kesedihan. Caranya, minta anak Anda meniup gelembung dan suruh anak Anda bayangkan di dalam gelembung itu adalah perasaan negatif mereka. Ketika gelembung udara ditiupkan dan menjauh darinya, bilang kepada anak Anda bahwa perasaan negatif itu akan hilang sama seperti gelembung udara yang lama-lama menjauhinya.
-
Mengulangi kata-kata yang menyenangkan
Ini seperti mantra bagi anak-anak. Linda Sparrowe, penulis buku “The Woman’s Book of Yoga and Health” mengatakan, pengulangan kata-kata yang menenangkan membuat mereka fokus pada satu perhatian saja, cenderung tidak terbagi.
Anda bisa mengajarkannya untuk terus mengulang-ulang kata, misalnya: “Saya santai”, “Saya baik-baik saja.” Mintalah kepada anak-anak Anda melakukan itu ketika dalam kondisi yang membuatnya takut, seperti takut diganggu saat hendak bermain, sebelum pergi ke dokter gigi, atau mau menghadapi ujian di sekolah.
Jangan sepelekan kondisi stres pada anak-anak kecil, takutnya itu bisa memengaruhi kondisi tumbuh kembangnya di masa depan. Selalu berusaha dekat dengan anak-anak dengan mengajaknya mengobrol agar anak bisa terhindar dari stres. (rs/rvs)
Sumber: Klik Dokter